Melakukan transaksi saham memang tidak bisa sembarangan. Diperlukan kecermatan dengan berbagai teknik analisis untuk meminimalisir risiko kerugian dan tentunya mendapatkan keuntungan yang optimal. Salah satu tekniknya disebut dengan fundamental analysis saham. Teknik ini termasuk dalam teknik pengukuran keamanan saham yang paling dasar.
Seorang investor tentu wajib memahami bagaimana cara menggunakan teknik ini. Sebenarnya metode analisis saham terbagi atas dua teknik dasar. Kedua teknik ini adalah analisis fundamental dan teknikal. Ada perbedaan yang cukup menonjol di antara dua metode analisis ini. Untuk mengetahui selengkapnya, terutama tentang fundamental analysis saham, simak ulasan di bawah ini.
Daftar Isi
Tentang Analisis Saham
Seperti yang sudah disebut sedikit sebelumnya, untuk memastikan saham tergolong dalam saham sehat atau tidak diperlukan pengaplikasian teknik analisis. Teknik analisis saham yang paling mendasar adalah analisis fundamental dan teknikal.
Analisis fundamental ialah metode analisis yang mengacu pada data laporan perusahaan. Teknik ini melibatkan banyak metode pengukuran serta mempertimbangkan faktor mikro dan makro ekonomi. Dengan teknik ini, investor akan lebih mengusut lebih lanjut tentang kesehatan saham dari sisi perusahaannya. Misalnya saja seperti kondisi fundamental perusahaannya, keterkaitan kondisi ekonomi dengan kondisi perusahaan, hingga kondisi persaingan sektor industri.
Berbeda dengan analisis fundamental. Metode analisis teknikal ini mengacu pada grafik pergerakan saham. Analisis secara teknikal berarti mengamati, menghitung, dan memprediksi berdasarkan data historis transaksi saham dari suatu perusahaan. Investor dengan teknik analisis ini juga perlu menganalisis terkait dengan harga serta volume dari transaksi saham.
Cara Analisis Fundamental Saham
Metode analisis ini menjadi metode yang paling sering dipakai, terutama oleh investor saham jangka panjang. Dengan mengaplikasikan teknik analisis ini, investor bisa mendapatkan informasi terkait kondisi ekonomi suatu perusahaan. Alhasil, investor bisa memutuskan saham perusahaan tersebut memiliki profit yang baik atau tidak. Berikut langkah-langkah dari cara pengaplikasian fundamental analysis saham:
1. Dapatkan Data yang Diperlukan
Sebab teknik analisis ini memerlukan analisis beberapa faktor, investor perlu mengumpulkan beberapa data-data penting terkait perusahaan yang akan dianalisis. Contohnya saja seperti berita di media cetak terkait dengan perusahaan tersebut, data ekonomi yang bisa diakses melalui BI atau BPS, serta data laporan keuangan perusahaan.
Untuk data laporan keuangan bisa diakses melalui situs BEI. Selain mencarinya dari berbagai sumber tersebut, investor juga bisa mengakses informasi perusahaan langsung melalui fitur yang disediakan oleh broker atau perusahaan sekuritas yang investor pakai.
2. Analisis Kondisi Makro
Analisis ini memiliki beberapa tujuan antara lain seperti mengetahui kondisi perekonomian negara, indikator pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan kebijakan pemerintah terkait suku bunga. Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi ekonomi negara dan kebijakan pemerintah dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada performa perusahaan.
3. Analisis Kondisi Mikro
Selain menganalisis kondisi perekonomian negara yang memiliki potensi mempengaruhi performa perusahaan, investor juga perlu menganalisis kondisi internalnya melalui data laporan keuangan perusahaan. Investor perlu menganalisis bagaimana manajemen kinerja keuangan perusahaan, apakah cukup stabil atau tidak.
4. Analisis Sektoral
Terakhir ialah analisis sektoral. Investor perlu mengenali bagaimana laju produktivitas sektor industri perusahaan tersebut. Sektor industri sangat mempengaruhi pergerakan saham. Misalnya saja jika terjadi kelangkaan pada sektor minyak tentu saja ini dapat menyebabkan harga saham minyak naik drastis. Cari tahu laju produktivitas dari sektor perusahaan untuk mengetahui probabilitas nilai saham, terutama di masa mendatang.
Cara Analisis Teknikal Saham
Seolah analisa teknikal itu terlihat hal yang susah walaupun sesungguhnya konsepnya simpel semacam memandang grafik yang membidik kebawah maka kamu dapat menganalisa kalau grafik lagi turun serta akan turun lebih dalam lagi.
Seperti itulah rancangan simpel dari analsis teknikal, ialah memandang arah trend grafik hendak kemana. Untuk mengetahui cara analisis teknikal dalam saham secara lebih lengkap, simak beberapa caranya dibawah ini ya.
1. Mengenali Trend yang Sedang Terjadi di Chart
Pasti, buat mengenali arah trend lagi kemana seseorang trader wajib membuka chart. Dari chart itu dapat diamati trend lagi memusat kemana. Trader dapat mengamati trend jangka pendek, menengah serta kecil agar dapat dengan yakin menjajaki serta menggunakan trend yang mana.
Bila trader telah mengamati macam- macam trend itu, pasti dapat mengambil keputusan untuk trend mana yang hendak di ikuti. Sesungguhnya trader dapat memilah trend mana saja yang hendak di ikuti.
Dari mengidentifikasi trend inilah setelah itu trader dapat memastikan strategi terbaik yang dapat dijajal. Trader bebas mengambil tindakan kala tren lagi naik ataupun uptrend serta kala tren lagi turun ataupun downtrend.
2. Menentukan Support dan Resistance
Tahap berikutnya yang dicoba trader merupakan memastikan tingkat support serta resistance. Trader dapat pula mencari kesempatan ‘ buy’ di wilayah support ataupun kebalikannya ‘sell’ di zona resistance.
Tidak hanya itu sebagian tingkat support serta resistance dapat dipakai guna peringatan untuk para trader. Semisal, kala harga tidak cocok dengan yang diharapkan trader ataupun support tembus yang mana tadinya telah terdapat di posisi buy, maka trader bisa melakukan aksi “cut loss“.
3. Memanfaatkan Moving Average
Bila trader menemukan MA beranjak ke dasar ataupun turun, dan harga beranjak pula dibawah MA, dapat dibilang kalau trend yang lagi berjalan merupakan downtrend. Demikian juga bila sebaliknya.
MA sendiri dapat berguna selaku support serta resistance. Misal, bila MA terdapat di atas pergerakan harga, maka berarti jadi resistance begitu pula kebalikannya, bila di dasar harga berarti selaku support.
4. Memfilter dengan Indikator Osilator
Indikator osilator membagikan cerminan mengenai situasi pasar yang membidik pada kondisi overbought ataupun bosan beli serta oversold ataupun bosan jual. Situasi overbought berarti kondisi dimana harga telah besar dan tak terjangkau.
Seringnya, overbought diiringi pergerakan harga turun. Sebaliknya oversold berarti kondisi dimana harga dikira rendah. Seringnya oversold diiringi dengan kenaikan harga.
5. Menentukan Stop Loss dan Target Profit
Trader pun harus melaksanakan level stop loss dan menentukan sasaran keuntungan dari suatu transaksi yang dicoba. Trader wajib mengetahui aturan risk, reward serta ratio kala memastikan stop loss serta sasaran keuntungan.
Dalam ketentuan itu, stop loss ataupun resiko jika terjadi kerugian tidak anjurkan lebih besar dari sasaran profit. Ketentuan ini tidak bisa dilanggar oleh trader.
Demikian ulasan terkait dengan fundamental analysis saham yang investor perlu ketahui. Pastikan untuk mengaplikasikan teknik analisis ini guna meminimalisir kerugian. Pahami lebih lanjut dan dapatkan informasi lebih lengkap lagi terkait teknik analisis ini dari berbagai sumber lainnya.